iPhone 4s ala Steve Jobs
Sebagai salah satu fans Steve Jobs, baru kali ini saya bisa
memiliki salah satu "Masterpiece" Steve Jobs yaitu iPhone 4s.
Meskipun saya membeli ketika iPhone 5, iPhone 5s dan 5c sudah muncul. Saya rasa
produk terakhir Apple yang melewati
"Quality Control" Steve Jobs adalah iPhone 4s. Jadi iPhone 4s adalah sangat spesial.
Ketika awal membeli iPhone 4s, OS-nya sudah terinstall iOS
7, jadi saya tidak perlu mengupgrade-nya. Dari pertama memegang iPhone 4s,
memang sudah terasa build quality yang bagus, apalagi dibalut material
alumunium membuat kesan pertama memegang iPhone 4s begitu membekas dan ketika digenggam terasa pas di tangan. Segera juga saya membeli screen quard dan
silicon case untuk membalut iPhone 4s baru saya. Segera saya copot Sim
Card dari ponsel lawas ke "rumah baru"-nya, apa daya penjaga toko
mengatakan Sim Card saya terlalu jadul sehingga tidak bisa dipotong karena
terlalu lebar bagian tembaga-nya. Kesenangan saya terhenti sejenak, akhirnya
saya segera menuju GraPARI di dekat toko
tersebut dan ternyata habis stok-nya. Akhirnya saya harus menuju GraPARI Wisma
Alia Jakarta Pusat yang memang bisa melayani 24 jam. Akhirnya saya mendapat Sim
Card baru dalam bentuk Micro Sim Card agar bisa masuk ke dalam iPhone 4s.
iPhone 4s terasa agak
berat ketika dipegang, hal ini menimbulkan kesan mantab. iPhone 4s merupakan
versi revisi dari iPhone 4, selain dibekali fitur GPS juga dilengkapi dengan
GLONNASS yaitu GPS yang dikembangkan oleh Uni Soviet era Perang Dingin dan kemudian dilanjutkan oleh Rusia. Pada saat iPhone 4s keluar,
Apple tidak mengeluarkan seri lain, artinya Apple benar benar fokus dalam
membuat iPhone 4s. Tidak seperti pabrikan lain yang membuat banyak sekali seri
dalam satu kali launching. Hal ini terlihat dari kematangan desain yang ada di
iPhone 4s. Untuk spesifikasi hardware iPhone 4s tidaklah seistimewa para pesainnya
dengan prosesor A5 dual core 1 GHz,GPU PowerVR SGX 543MP2, RAM 512 Mb dan kamera 8 Megapixel. Tetapi
kelebihan iPhone adalah pada desain, operating system dan aplikasi yang bejibun.
Meskipun pabrikan lain mempunyai spesifikasi yang jauh lebih tinggi tapi secara
desain masih kalah jauh dengan iPhone 4s dan kalau boleh dibilang belepotan,
dari penempatan tombol dan home button. iPhone 4s pada awalnya dibekali dengan
iOS 5 dan ketika saya membeli sudah terinstall iOS 7 dan sekarang iPhone 4s
masih didukung untuk diisi dengan "Roh" baru yaitu iOS 8. Hal inilah
yang pabrikan lain tidak bisa mengikuti untuk membuat produknya disupport
sampai 4 versi OS secara terus menerus.
Kemudian untuk layar dengan teknologi Retina Display dan lapisan Corning
Gorilla Glass sudah lebih dari cukup untuk mendukung keindahan tampilan iOS 7,
dan kamera belakang dengan resolusi 8 Megapixel cukup cepat untuk mengambil
gambar dan kualitas gambarnya sangat memuaskan bagi saya, sebagai pengguna
awal.
Untuk dukungan aplikasi jangan kuatir, App Store masih yang
terbaik dalam koleksi aplikasi dibanding Android dan rival yang lain. Bahkan
para developer aplikasi masih mengutamakan aplikasinya lounching dahulu di App
Store daripada di tempat lain. Untuk tampilan aplikasi juga biasanya lebih baik
dibanding di OS lain.
iPhone 4s juga varian yang pertama kali diinstall dengan aplikasi Siri, yaitu asisten pintar milik Apple. Dengan Siri kita bisa bertanya dan berinteraksi layaknya asisten pribadi kita. Hadirnya Siri juga membuat pabrikan lain membuat aplikasi yang sama yaitu Google Now dan Cortana milik Microsoft. Apple sendiri sekarang bekerjasama dengan IBM untuk solusi Enterprise dan bukan tidak mungkin Siri menjadi jauh lebih jenius dari sekarang dengan teknologi yang juga dikembangkan oleh IBM yaitu IBM Watson. IBM Watson merupakan super komputer yang bisa menjawab pertanyaan dengan bahasa manusia dan memenangkan kuis Jeopardy. Jadi kita lihat saja perkembangannya nanti.
Saya sendiri jarang menggunakan Siri, saya lebih sering menggunakan Voice Control yang tingkatannya beberapa level lebih rendah di bawah Siri. Contoh penggunaannya adalah dengan menahan penekanan tombol Home kemudian kita perintahkan dengan bahasa Inggris tentunya misal " Call Andy", "Play Album Katty Perry", dan sebagainya. Juga jika menggunakan EarPod, kita bisa mengaktifkan Voice Control dengan menahan tombol tengah beberapa saat, kemudian kita ucapkan "Call Steve Jobs!", atau "Play Album Queen!", maka iPhone akan secara otomatis melakukan apa yang kita perintahkah, sangat simple bukan?
iPhone 4s juga varian yang pertama kali diinstall dengan aplikasi Siri, yaitu asisten pintar milik Apple. Dengan Siri kita bisa bertanya dan berinteraksi layaknya asisten pribadi kita. Hadirnya Siri juga membuat pabrikan lain membuat aplikasi yang sama yaitu Google Now dan Cortana milik Microsoft. Apple sendiri sekarang bekerjasama dengan IBM untuk solusi Enterprise dan bukan tidak mungkin Siri menjadi jauh lebih jenius dari sekarang dengan teknologi yang juga dikembangkan oleh IBM yaitu IBM Watson. IBM Watson merupakan super komputer yang bisa menjawab pertanyaan dengan bahasa manusia dan memenangkan kuis Jeopardy. Jadi kita lihat saja perkembangannya nanti.
Saya sendiri jarang menggunakan Siri, saya lebih sering menggunakan Voice Control yang tingkatannya beberapa level lebih rendah di bawah Siri. Contoh penggunaannya adalah dengan menahan penekanan tombol Home kemudian kita perintahkan dengan bahasa Inggris tentunya misal " Call Andy", "Play Album Katty Perry", dan sebagainya. Juga jika menggunakan EarPod, kita bisa mengaktifkan Voice Control dengan menahan tombol tengah beberapa saat, kemudian kita ucapkan "Call Steve Jobs!", atau "Play Album Queen!", maka iPhone akan secara otomatis melakukan apa yang kita perintahkah, sangat simple bukan?
Untuk aplikasi Banking seperti Mandiri dan BCA yang saya
pakai juga secara tampilan lebih bagus dibandingkan dengan aplikasi yang sama
yang berjalan di Android.
Untuk musik, headset bawaan iPhone 4s kurang bagus, meskipun
rekan lain bilang suaranya bagus. Saya bilang headset iPhone 4s tidak bagus,
bahkan seperti headset jadul seperti jaman walkman dan suaranya pun biasa saja. Oleh karena itu saya membeli EarPod untuk
mendengarkan musik dari iPhone 4s. Dengan desain yang unik dan dengan harga
kalo boleh dibilang cukup mahal, suara EarPod tidak mengecewakan, meskipun
tidak sangat superior. Dan memang Apple sudah mendesain sedemikian rupa agar
semua aksesoris menyatu dengan iPhone, untuk menambah dan mengurangi volume
anda cukup menekan tombol + dan - pada tombol EarPod, kemudian untuk Pause anda
cukup mengklik sekali pada bagian tengah, ganti lagu klik dua kali, sangat
simple. Ketika anda mencolokan Earpod, anda cukup mengklik satu kali bagian tengah untuk menyetel musik tanpa membuka aplikasi musik, intinya segala kemudahan penggunaan sudah dipikirkan Apple. Satu lagi untuk desain tombol Earpod, mungkin kelihatan sepele, desain tombol earpod sangat intuitif, ketika dengan mata tertutup posisi headset terpasang, cukup dengan meraba kita akan tahu mana bagian atas atau bawah dan bagian tengah karena ada lekukan yang membuat kita tahu, hal sekecil itu para desainer Apple juga sudah memikirkan dengan baik.
Ketika kita sedang menggunakan headset / Earpod sambil mendengarkan musik, tiba - tiba ada notifikasi masuk entah itu dalam bentuk SMS atau WhatsUp atau yang lain, maka volume musik akan pelan sebentar kemudian naik lagi, hal ini cukup elegan daripada ada bunyi nada notifikasi lain di tengah musik yang sedang kita dengarkan.
Ketika kita sedang menggunakan headset / Earpod sambil mendengarkan musik, tiba - tiba ada notifikasi masuk entah itu dalam bentuk SMS atau WhatsUp atau yang lain, maka volume musik akan pelan sebentar kemudian naik lagi, hal ini cukup elegan daripada ada bunyi nada notifikasi lain di tengah musik yang sedang kita dengarkan.
Untuk memasukan lagu anda harus menginstall iTunes di
komputer anda, iTunes juga berfungsi untuk membackup data dan setting iPhone
anda. Kemudian ditambah fitur iCloud yang berfungsi membackup data anda secara
cloud di server apple, untuk membackup anda harus menggunakan koneksi wifi.
Ketika anda membawa iPhone 4s, kemudian bertemu dengan teman
yang membawa iPhone 5 atau 5s anda tidak akan minder karena selain OS yang
sama, juga desain iPhone 4s masih cukup keren disandingkan dengan kedua
"adik"nya tersebut. Apalagi jika dibandingkan dengan produk lain
semisal Samsung Galaxy dan Xperia model terbaru pun, anda masih cukup pede, karena
kehalusan tampilan iOS 7 masih belum terkalahkan oleh Android. Bukan karena
saya memiliki iPhone sehingga saya membela mati matian, tapi itulah kenyataannya.
Tapi terlepas dari itu di masa yang akan datang tentu Android dengan dukungan dana
R & D dari Google yang cukup besar bukan tidak mungkin menyaingi iOS.
Bagaimanapun Android awal kebangkitannya karena menjiplak tampilan iOS sehingga
bisa diterima oleh masyarakat dan berkembang sampai sekarang. Kemudahan
penggunaan navigasi yang intuitif juga menjadi point penting di iOS 7.
Dengan batere yang hanya 1.432 mAh, maka diperlukan powerbank untuk menemani iPhone. Ketika kita membeli suatu produk yang bagus tentu alat pendukungnya juga harus yang baik atau setara, oleh karena itu saya memilih PowerBank Philips 10.400 mAh, memang agak mahal tetapi fitur - fiturnya lumayan bagus, antara lain : Overload Protector dan Overcharge Protector, yaitu ketika PowerBank sudah full ketika dicharge maka PowerBank yang menghentikan proses pengisian dengan sendirinya, juga ketika iPhone atau Smartphone sudah fullcharge, maka PowerBank akan menghentikan aliran arus listrik ke iPhone atau Smartphone kita. Untuk iPhone 4s saya pakai Output keluaran 5V 1A, jika nanti iPad Mini Retina Display sudah terbeli baru menggunakan OutPut 5V 2.1 A. Masih banyak PowerBank yang berkualitas dan bagus di pasaran, hanya saya memilih Philips untuk menemani Iphone 4S.
Satu lagi, iPhone seperti produk premium yang lain, dibekali
dengan banyak ringtone dengan nada yang
elegan dan keren.
Demikian pengalaman dari saya mengenai iPhone 4s, semoga
bermanfaat bagi rekan rekan.
Labels: APPLE, iphone, PRODUCT, Steve Jobs