Waktu yang Membuktikan
Suatu kali di sebuah lokasi implementasi SIMRS, saya menemukan source code sebuah SIMRS dari vendor lain ( tidak etis menyebutkan disini ). Dan source code tersebut bukannya tertinggal akan tetapi memang ditinggalkan agar team rumah sakit bisa membetulkan sendiri jika ada bugs yang muncul pada aplikasi tersebut, karena ada manual cara meng-compile source code tersebut. Dan itu tersebar hampir di setiap komputer, entah source code yang mana yang paling baru saya kurang tahu dan tidak mau tahu. Saya pikir hal tersebut adalah hal yang tidak lazim, user diajak untuk memperbaiki bugs, karena hal tersebut seharusnya adalah tugas vendor. Walah – walah bisa masuk sinetron Hidayah nanti judulnya ” Penjual Aplikasi SIMRS yang matinya dipenuhi Belatung”, hiiiii, hehe. Gak ding becanda lagi. Bugs itu tanggung jawab vendor, jika vendor menyuruh user untuk memperbaiki sendiri bugs, berarti aplikasi memang belum siap pakai alias belum stabil. Memang akhirnya rumah sakit tersebut akan me-replace aplikasi yang lama dengan yang baru karena memang aplikasi yang lama tidak dapat digunakan. Vendor yang terdahulu tidak pernah mau datang ketika dikontak, akhirnya titik puncaknya manajemen merencanakan penggantian SIMRS lama dengan yang baru. Sebuah SIMRS dapat diandalkan di lapangan, hanyalah waktu yang bisa membuktikan. Seiring berjalannya waktu maka semakin teruji SIMRS tersebut di lapangan. Jadi bagus tidaknya bukan dari pembicaraan orang, akan tetapi anda bisa lihat sendiri di lapangan. Atau langsung ke rumah sakit yang sudah mengimplementasikan SIMRS dengan bagus.
Labels: IMPLEMENTASI, SIMRS, STORY