The Way Of Life: April 2018
Google

Thursday, April 19, 2018

Apakah ignition booster menjadikan motor lebih irit?


Artikel ini merupakan artikel tambahan dari tulisan saya sebelumnya, yaitu Review I-Boost Andrion di motor Supra X 125. Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah alat ini menjadikan konsumsi bensin menjadi irit, jawabannya adalah iya. Tetapi seberapa irit saya tidak bisa menghitung tepatnya, tetapi akan saya coba hitung secara kasar. Karena kondisi lalu lintas jakarta yang macet, sehingga parameter pengukurannya terlalu banyak "noise".

Perhitungannya begini, perjalanan saya berangkat pulang sekitar 100 KM per hari, karena pernah saya hitung selisih odometer saya pas berangkat ke kantor yaitu sekitar 56 KM, artinya perhitungan kasar pulang pergi +/- 100 KM. Saya selalu membeli pertalite senilai Rp. 20.000, itu akan menaikkan indikator tangki bensin digital motor saya naik menjadi 4 bar. FYI indikator digital bensin Honda Supra X 125 ada 6 bar. Saya selalu mengisi ulang tangki tidak lama ketika indikator sisa 2 bar. 

Artinya hitungan kasarnya jika saya membeli pertalite Rp 20.000 maka saya mendapat Pertalite sebanyak 2.56 liter ( harga Pertalite di DKI Jakarta saat ini Rp 7.800), Jika dibagi 4 bar, maka 1 bar-nya senilai 0.64 lt ( perkiraan kasar ).
Konsumsi harian saya setiap hari berangkat dan pulang rata rata menghabiskan 4 bar, artinya jika pagi sebelum berangkat saya isi Pertalite, pagi berikutnya saya mengisi Pertalite lagi.
Konsumsi harian saya setelah memakai I-Boost Andrion yaitu menjadi rata rata 3 bar PP, artinya secara kasar motor saya menjadi berhemat sekitar 0.64 liter. Tentu saja ini adalah hitungan yang sangat kasar. Bisa juga 1 bar itu "gemuk" atau 1 bar itu "kurus" karena indikator bensin mempunyai range tersendiri untuk tiap bar-nya. Hanya jika ada yang bertanya apakah motor menjadi irit setelah dipasang Iboost, jawabannya adalah Ya.

Jika ingin mengukur dengan tepat berapa kira kira pengiritannya, saran saya menggunakan jalur jalan yang steril ( tidak macet seperti lalu lintas jakarta ). Misal di sirkuit, juga dengan media ukur yang jelas, bukan kira kira saja.

Motor saya masih menggunakan karburator dan buatan tahun 2010, mungkin dengan motor yang lebih baru dan teknologi injeksi bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Karena tingkat kepresisian mesin motor yang sudah 8 tahun dipakai akan berbeda, kebetulan meskipun motor saya sudah mencapai lebih dari 100.000 KM, belum pernah turun mesin besar ataupun kecil.

Semoga bermanfaat bagi rekan rekan.


Labels: ,

Monday, April 16, 2018

Review I-Boost Andrion di motor Supra X 125

I-Boost nempel di Honda Supra X 125 D

Kali ini saya akan me-review ringan sebuah produk ignition booster yaitu I-Boost Andrion Series. Awalnya saya di”racuni” teman yang sudah memasang unit I-Boost di mobil dan motornya dia. Dia bilang tarikan jadi enteng, tenaga bertambah dan konsumsi bensin jadi irit. Akhirnya saya  tertarik untuk membeli 1 unit I-Boost Andrion secara online melalui account dia. Singkat cerita alat itu sudah terpasang di motor harian saya yaitu Honda Supra X 125 D buatan tahun 2010. Setelah terpasang  dibantu teman saya tersebut, lalu saya coba. Yang terjadi adalah tidak ada perubahan apapun! Teman saya bertanya “ Gimana bro, tarikannya enak?”. “Apa ya, biasa aja”,saya jawab karena memang saya tidak bisa merasakan perubahan apapun. Mungkin telapak tangan saya tidak bisa merasakan perubahan 20% yang dijanjikan produsen I-Boost tersebut. Akhirnya selama hampir 2 minggu lebih alat itu terpasang di motor saya hanya untuk lucu lucuan saja.
1 Kabel ke Ground, 1 kabel ke Koil

Akhirnya 3 hari yang lalu, teman saya menawarkan “ Ayo dibongkar lagi bro”, pinta dia. Akhirnya setelah dicek dengan seksama ternyata kami salah memasang kabel yang harusnya terhubung ke koil dipasang pada baut pegangan koil yang kami kira menyatu dengan kabel koil tetapi ternyata terpisah. Akhirnya setelah dipasang pada kabel koil, saya coba. Efek pertama yaitu tarikan awal lebih bertenaga, kemudian untuk efek mesin nglitik hilang ( mungkin tidak sempurna tapi 90% hilang ), suara mesin cenderung lebih halus. Bahkan ketika cop kabel busi dicopot pun, mesin motor mesih bisa menyala dikarenakan arus listrik yang dihasilnya cukup besar sehingga bisa "melompat" dari kabel cop busi ke busi pada jarak tertentu, gambaranya seperti video di bawah ini.



Memang saya menunda menulis review ini, jika memang saya tidak merasakan efek apapun saya tidak akan menulis tulisan tentang produk I-Boost Andrion ini. Jadi jika anda ingin merasakan motor diisi Pertalite rasa Pertamax bisa dicoba dengan memasang alat ini.

Umur motor saya 2 tahun lagi akan berulang tahun yang ke-10 tahun yaitu kelahiran 2010. Sebenarnya motor saya tidak ada masalah, karena hampir tiap bulan ganti oli dan 2 bulan sekali servis di AHASS, seperti yang pernah saya tulis sini. Tarikan juga enak ( saya menggunakan Oli  mesin Shell AX5 15W-40 ), bensin selalu Pertalite.
Shell AX5 15W - 40

Dulu saya usahakan menggunakan Pertamax, tetapi karena sekarang tempat kerja jauh, tiap  hari pulang pergi hampir 100 KM, dengan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan, PP hampir 4 jam di jalan. Odometer juga udah reset lagi karena sudah mencapai lebih dari 100.000 KM maka saya downgrade ke Pertalite untuk pengiritan. Oleh karena itulah, saya ingin motor saya selalu enak dipakai, karena hampir 4 jam sendiri saya menghabiskan waktu di jalan setiap hari.

Apakah alat ini menjadikan motor saya lebih irit? Jawabanya adalah Ya!

Semoga review saya bermanfaat untuk rekan rekan.

Labels: ,