The Way Of Life: Cara Upgrade Bushing to Bearing Dinamo Kipas Angin model Donut
Google

Monday, September 09, 2024

Cara Upgrade Bushing to Bearing Dinamo Kipas Angin model Donut


Pada tulisan sembelumnya saya menulis tentang cara merubah bushing kipas angin  menjadi bearing. Kali ini saya ingin sharing mengenai pengalaman mengganti bearing kipas angin merk Midea. Perlu anda ketahui bahwa dinamo kipas angin media adalah dinamo dengan model kunci klem atau  biasa disebut seri donat.

Kendala awal yang saya temui adalah as rotor tidak bisa dilepas langsung karena terhalang atau tepatnya "dihalangi" oleh PCB. Setidaknya tanda ini adalah tanda yang cukup jelas bahwa dinamo ini didesain oleh pabrikan agar tidak mudah diperbaiki ( liha gambar di bawah ini ).


Jika kita melihat konstruksi dinamo seri donat dari merk Cosmos, bisa kita lihat untuk membongkar dan melepas rotor cenderung lebih mudah karena secara tata letak rotor tidak terhalang apapun.


Tetapi bagi saya ini merupakan tantangan, dan membuat semangat makin membara untuk bagaimana cara meng”hack” dinamo ini agar bisa diupgrade dari bushing ke bearing.

Hal yang pertama yang lakukan adalah mengikis PCB agar rotor dinamo bisa dilepaskan untuk kemudian mencopot bushing dan mengganti dengan bearing. Saya menggunakan mini grinder untuk "operasi" pertama ini.


Kemudian saya harus menyambung dengan kabel salah satu jalur tembaga PCB yang terpotong karena ada jalur tembaga di PCB yang terpaksa dihilangkan untuk membuat ruang yang cukup agar rotor bisa dikeluarkan dari dinamo.


Untuk tipe bearing sama dengan yang saya gunakan sebelumnya yaitu tipe 608z karena memiliki lubang 8 mm yang pas dengan besar as rotor kipas angin 16 inch  yang ada di pasaran. Jika sulit masuk anda bisa mengamplasnya sedikit agar bisa pas masuk ke lubang bearing.


Saya sempat menggunakan merk SKF dan NKN, tetapi pada intinya sama saja sepanjang tipe-nya 608Z dengan lubang as 8 mm, untuk kualitas mungkin sama karena harga rata rara tidak sampai 20 ribu ketika tulisan ini ditulis, karena ini baru awal pemasangan sehingga saya belum bisa memastikan apakah bearing - bearing ini tahan lama atau tidak.



Untuk tempat/rumah bearing saya menggunakan sambungan pipa PVC 1/2 inch kemudian saya potong agar pas dengan tebal bearing lalu dilebihkan sedikit. Kemudian agar rapat /tidak goyang saya lapisi dengan pelat alumunium bekas kaleng minuman bersoda agar tahan panas. Karena jika terlalu panas, bearing bisa lengket ke pipa PVC.
menggunakan kabel ties

menggunakan kawat

Kemudian untuk bagian luar saya mengikat pralon dan plat alumunium bekas minuman bersoda tersebut mengunakan kabel ties, tetapi kemudian saya menggunakan kawat pada pemasangan berikutnya, kemudian kelebihan plat aluminium bagian bawah saya gunting lalu saya tekuk agar nantinya bisa menempel rata dengan tutup body dinamo ketika dilem (bisa dilihat di gambar di atas).

Untuk lem saya gunakan lem besi merk dextone, oleskan secukupnya pada bagian bawah plat kemudian masukan rotor ke bearing depan lalu masukan ke rumah dinamo. 

Sebelumnya pastikan rotor dilapis 1 lapis isolasi kertas untuk membuat posisi dinamo center ( tidak mengesek dinding stator). Teknik “isolasi kertas” ini menurut saya adalah teknik yang paling simple, mudah dan mempunyai tingkat keberhasilan yang paling tinggi dibanding teknik lain yang ada di youtube ( internet ). Dengan catatan hal tersebut dilakukan oleh orang awam bukan tukang.





Diamkan selama kurang lebih 3 jam atau lebih dengan posisi dinamo menghadap ke bawah agar lem lebih kuat merekat ke tutup depan dinamo dan rumah bearing. Pemasangan dan pengeleman ini mempunyai tiingkat kesulitan yang lumayan dikarenakan ruang yang terbatas, untuk menghindari bagian lain dari dinamo terkena lem  beli, anda bisa menutup sementara menggunakan isolasi kertas atau isolasi tipe lain.


Untuk pemasangan bearing di bagian belakang tutup dinamo jauh lebih mudah karena posisinya lebih terbuka sehingga tidak perlu melakukan usaha yang keras dibanding memasang bearing bagian depan. Hanya saja,  saya langsung menggunakan pipa PVC yang langsung dilem ke tutup dinamo menggunakan lem besi dan diperkuat bagian sekitarnya, seperti pada gambar di bawah ini.

thermal fuse gosong

Saya sempat dua kali membongkar  ulang dinamo yang ternyata disebabkan oleh kerusakan pada kapasitor yang berimbas putaran kipas yang tidak stabil dan akhirnya mengakibatkan putusnya thermal fuse karena gulungan dinamo yang menjadi sangat panas karena putaran kipas yang berjalan tidak normal.

Ada dua sebab berdasarkan pengalaman saya pribadi yang mengakibatkan putaran kipas angin tidak stabil, yaitu :

  1. Bushing dinamo yang mulai seret karena usia atau pelumas pada bushing sudah mengering.
  2. Kapasitor yang sudah tidak normal sehingga putaran kipas menjadi tidak kencang dan kurang stabil.

Untuk thermal fuse juga saya ganti posisinya dengan perpanjangan kabel agar nantinya lebih mudah diganti. 



Posisi awal thermal fuse pada dinamo bawaan pabrik cukup sulit diganti karena posisinya menghadap bawah dan terbalik, sehingga jika nantinya rusak akan cukup sulit mengganti dan menyolder thermal fuse tersebut, apalagi posisi thermal fuse idealnya adalah menempel pada gulungan dinamo. 

Sehingga jika gulungan tembaga dinamo overheat karena suatu hal, maka thermal fuse akan ikut menjadi panas suhunya yang akhirnya akan memutus arus listrik sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah seperti gulurangan dinamo terbakar dan sebagainya. 

Secara tulisan di kapasitor biasanya thermal fuse mempunyai toleransi sampai 135 derajat Celcius. Artinya secara teori ketika panas dari gulungan dinamo mencapai 135 derajat, maka thermal fuse memutus arus listrik dan tentu saja thermal fuse akan gosong dan rusak.

Anda bisa melihat posisi baru thermal fuse seperti gambar di bawah ini.



Kemudian saya juga menambahkan kipas rotor (tidak ada pada dinamo asli bawaan pabrik) yang fungsinya membantu sirkulasi udara panas keluar. Karena jika saya rasakan aliran angin dari kipas rotor tidak terlalu besar karena bilah kipas juga sangat kecil. Jadi ini hanya cukup membantu mengeluarkan panas jika kipas angin digunakan dalam jangka waktu yang lama.


Sebenarnya saya ingin memasang dua kipas rotor untuk bagian depan dan belakang as rotor, akan tetapi karena kipas rotor depan mentok dengan rumah bearing meskipun sudah saya bubut akhirnya saya hanya memasang kipas rotor bagian belakang saja.

Sebagai informasi, sebuah dinamo kipas angin ketika beroperasi sekitar 5 menit saja, suhu dinamo sudah lumayan panas ketika kita pegang. 



Anda juga bisa melihat pada gambar di bawah ini, saya menggunakan thermal imager, udara panas dari dinamo dinamo tertarik ke depan karena efek dari tarikan udara dari bilah kipas angin. Aliran udara panas terkonsentrasi di bagian depan dinamo dan as kipas.


Efek angin akibat putaran kipas rotor jika saya rasakan hembusan angin-nya sangat halus jadi jika untuk mendinginkan gulungan dinamo efeknya tidak akan maksimal. Jadi jika saya lihat fungsinya kurang lebih untuk mempercepat sirkulasi  udara panas dari dalam dinamo keluar lebih cepat, sehingga dinamo suhunya lebih stabil terutama jika digunakan dalam waktu lama, sehingga dinamo lebih awet.

Selain gulungan dinamo, batang as rotor kipas angin juga panas, hal inilah yang membuat bearing menjadi ikut panas. Dan jika kita lihat dinamo lepasan yang dijual yang sudah menggunakan bearing (seperti yang saya ulas di tulisan saya sebelumnya), kadang bearing-nya agak longgar dengan as rotor, hal ini membuat orang beranggapan bahwa bearing tidak maksimal karena akan berfungsi seperti bushing karena longgar. Mungkin mereka lupa jika as rotor menjadi panas maka akan memuai dan membuat as rotor dan lubang bearing menjadi ketat dan bearing menjadi berfungsi sebagaimana mestinya(tentu saja jika celahnya tidak terlalu longgar). 


Tetapi pada bearing kipas angin panasonic bearing-nya sudah dibuat ketat / press dengan batang as rotor.

Kipas as rotor - Kipas Angin Panasonic F-EU409

Pada kipas angin yang kelas menengah seperti Panasonic ( lihat gambar di atas) , kipas rotornya adalah menyatu pada rotor itu sendiri dan tebuat dari logam. Hal ini sangat efisien karena selain menghasilkan hembusan angin untuk membuang hawa panas pada spul dinamo. Juga secara bersamaan akan mendingkan rotor itu sendiri, karena rotor kipas angin juga panas.

Pada sebagian besar pada peralatan elektronik dalam hal ini khususnya kipas angin, panas membuat hambatan listrik menjadi lebih besar sehingga kinerja kipas angin menurun. Oleh karena itu alangkah baiknya jika kipas angin tidak digunakan terus menerus 24 jam karena akan memperpendek umur dinamo. Apalagi jika kipas angin yang anda beli tergolong kelas standart, tentu saja kualitas komponen-nya juga tidak akan terpaut jauh dengan kipas angin lain yang ada di pasaran. Pergantian dari bushing menjadi bearing hanya akan memperpanjang umur dinamo saja.

Demikian pengalaman saya memasang bearing pada dinamo kipas angin tipe Donat merk Midea. Selain suaranya menjadi lebih senyap ketika kipas angin dipasangi bearing, juga kinerja dinamo menjadi lebih ringan karena putaran as rotor lebih lancar. Putaran yang lepas dan lancar membuat kerja dinamo lebih ringan dan tidak gampang overheat


Semoga bermanfaat.

Obyek : Kipas Angin 16 inch merk Midea

Alat  dan Bahan :

  1. Bearing 608z 2 pcs ( SKF dan NKN )
  2. Thermal Fuse.
  3. Kabel secukupnya.
  4. Solder dan timah.
  5. Mini Grinder.
  6. Lem Dextone.
  7. Lakban kertas 24 mm
  8. Obeng Plus
  9. PVC Elbow ½ Inch.
  10. Seng kaleng alumunium minuman bersoda bekas.
  11. Kawat.
  12. Kipas as rotor
  13. Thermal Imager merk UNI-T

related link :

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home