The Way Of Life: Cara Mengganti Hard Disk Laptop
Google

Saturday, June 20, 2020

Cara Mengganti Hard Disk Laptop

Cara Ganti Hard Disk Laptop

Jika anda mempunyai laptop yang sudah berumur lebih dari 5 tahun, atau kebutuhan akan media penyimpanan pada laptop anda yang terus meningkat. Maka sudah saatnya anda mengganti hard disk laptop anda. Untuk laptop yang sudah berumur, maka performa hard disk-nya tidak seperti pada saat awal beli, seperti pada kasus yang saya alami dengan laptop yang sudah berumur 8 tahun, hard disk sudah mulai berbunyi dan sempat gagal masuk Windows. Akhirnya saya pun ganti hard disk laptop saya dengan hard disk baru. Berikut akan saya bagikan cara atau langkah langkah mengganti hard disk laptop.

Langkah langkahnya yaitu :

Persiapan Alat dan Bahan

Hard Disk Baru 1 TB - Seagate Barracuda

HDD Enclosure 2.5 Inch
Obeng Kembang

  1. Beli atau siapkan harddisk baru atau SSD dengan kapasitas yang lebih besar dan interface (konektor) yang sama, pada saat ini interface standart adalah SATA atau lebih detail lagi yaitu SATA III / 3. Ukuran hard disk laptop adalah 2.5 inch bukan 3.5 inch ( untuk PC ), jadi jangan salah beli. Perlu diperhatikan juga anda harus berhati hati dalam membeli harddisk, karena di pasaran terdapat hard disk yang ORI / Orisinil dan hard disk refurbished / KW. Yang secara fisik nyaris tidak berbeda, yang membedakan hanya dari harga dan lamanya garansi. Cara membedakan hard disk orisinil dan hard disk refurbished akan saya buat tulisan tersendiri di sini.
  2. Beli atau siapkan HDD Enclosure 2.5 inch atau Casing Hard Disk untuk tempat hard disk lama anda, sehingga ketika hard disk baru sudah terpasang dan ter-install OS,maka  anda dapat dengan mudah meng-copy data dari hard disk lama ke hard disk yang baru. Dan juga untuk mengaktifkan hard disk baru di Windows.
  3. Siapkan CD Operating Sistem (Windows,dsb) atau anda juga bisa install OS melalui flash disk atau USB drive. Cara install Windows melalui USB drive / Flash Disk  anda bisa lihat caranya di sini.
  4. Siapkan Obeng kembang dengan ukuran yang pas dengan baut penutup body bawah laptop, jangan terlalu kecil atau terlalu besar, karena bisa menyebabkan baut rusak.


Setting Hard Disk dan BIOS

Initialize Disk - Windows Disk Management
Pilih Flash Disk atau DVD untuk install OS pada Boot Device Priority - Setting BIOS

  1. Masukkan hard disk baru ke dalam HDD Enclosure, kemudian koneksikan dengan melalui kabel USB ke laptop anda. Hard disk baru dari pabrik dalam kondisi RAW atau belum diformat sehingga anda perlu mengaktifkan partisinya dan menformat terlebih dahulu agar hard disk baru bisa digunakan. Caranya yaitu masuk ke Windows Explorer, kemudian klik kanan This PC atau My Computer, lalu pilih Manage. Kemudian pilih Disk Management, nanti pasti akan muncul windows  Initialize Disk, pilih MBR ( Master Boot Record ) karena nantinya hard disk baru anda akan anda di-install Sistem Operasi yang baru. Kemudian klik OK.  Jika anda mau memformat hard disk baru juga bisa di langkah ini, atau anda akan memformat hard disk baru ketika proses meng-install Operating System. Kemudian jika sudah selesai cabut kabel USB HDD Enclosure dari laptop.
  2. Untuk setting BIOS anda perlu me-restart laptop anda, kemudian pada saat muncul tampilan BIOS tekan tombol F2 atau tergantung menu BIOS masing masing laptop untuk masuk ke menu BIOS. Lalu pilih menu Boot, kemudian Boot  Device Priority urutan pertama diganti Generic Flash Disk atau DVD-ROM tergantung darimana anda nanti akan install Sistem Operasi. Setelah selesai kemudian tekan tombol F10 untuk simpan setting BIOS. Lalu matikan laptop anda.

Pasang Hard Disk Baru

Tanda Lokasi Hard Disk dan Memori Laptop

Buka Sekrup Penutup - Langkah ke - 1
Buka Sekrup Pengunci Slot Hard Disk - Langkah Ke -1
Lepaskan dengan hati hati Slot Hard Disk - Langkah ke-2
Pasang hard disk baru lalu kencangan ke-4 bautnya - Langkah ke-3
  1. Pertama buka penutup body bagian bawah laptop dengan obeng kembang yang sesuai ukuran. Biasanya setiap pabrikan laptop memberi tanda bagian mana penutup yang harus dibuka yang berisi hard disk dan memori. Lalu buka dua baut slot tempat hard disk. Perlu diperhatikan tiap merk laptop akan berbeda posisi-nya tetapi secara umum hampir sama caranya.
  2. Lalu lepaskan dengan hati hati hard disk dari konektor SATA pada laptop.
  3. Kemudian lepaskan 4 baru yang mengunci hard disk pada slot hard disk, kemudian lepaskan hard disk lama anda.
  4. Pasang hard disk baru pada slot hard disk, kencangan dengan 4 baut seperti sebelumnya. Lalu pasang hard disk ke slot SATA lalu pasang 2 baut pengunci slot tempat hard disk.
  5. Pasang USB Drive atau DVD yang sudah berisi Sistem Operasi lalu booting laptop anda, maka laptop anda sudah siap di-install Sistem Operasi yang baru.


Semoga bermanfaat.

Hardware :
  1. Lenovo G 460 i3 - M370
  2. New Hard Disk Seagate Barracuda 2.5 inch 1 TB
  3. Old Hard Disk Seagate Momentus 500 GB
  4. 31 in 1 Electronic Screwdriver Set
  5. HDD Enclosure 2.5 inch merk ORICO
Software :

Windows 10 Pro

Old Hard Disk - Seagate Momentus 500 GB
      
Screwdriver Set 31 in 1

FAQ ( Frequently Asked Question )

Q : Mengapa hard disk baru saya tidak mau ke-detect oleh Windows  ( Sistem Operasi )?

A : Hard Disk yang anda beli dalam kondisi baru, kondisinya masih RAW alias belum terformat, sehingga anda perlu mengaktifkan partisinya dahulu, caranya masuk ke Disk Managament , lalu ketika muncul window Initialize Disk, pilih MBR lalu tekan OK.


Q : Mengapa hard disk baru saya tidak ter-detect oleh BIOS laptop?

A : Hal ini disebabkan karena setting BIOS anda posisi pertama-nya adalah hard disk lama anda, ketika anda langsung memasukan hard disk baru ( belum diaktifkan partisinya ) anda secara langsung yang terjadi adalah BIOS tidak menemukan MBR pada hard disk baru anda sehingga akan muncul error seperti di bawah ini.

No bootable device - Error BIOS
Q : Bagaimana memilih hard disk yang bagus dan cocok?

A : Untuk hard disk yang bagus usahakan membeli hard disk yang ori bukan refurbished, jika anda akan gunakan sebagai media penyimpanan utama di laptop anda. Biasanya hard disk ORI atau resmi mempunyai garansi 2 tahun atau lebih, hard disk refurbished hanya 1 tahun. Kemudian Serial Number /SN pada hard disk ORI bisa dicek di website resmi-nya untuk mengetahui lama garansi-nya. Pada hard disk refurbished serial number-nya palsu sehingga tidak akan bisa dicek di website resmi pabrikan-nya. Anda bisa melihat cara-nya di tulisan saya mengenai cara membedakan hard disk ORI dan hard disk refurbished di sini. Untuk Cocok atau tidaknya, jika menggunakan interface konektor yang sama yaitu SATA 3.0/III dijamin cocok, kecuali konektor interface-nya berbeda, hal ini bisa ditanyakan ke penjual-nya terlebih dahulu untuk jaminan kecocokan-nya.


Q : Mengapa hard disk baru saya berbunyi "krek" pada interval waktu tertentu pada saat idle ( tidak dipakai )?

A : Pada Seagate Barracuda yang saya beli, saya mengalami hal tersebut. Suaranya mirip seperti hard disk mau rusak, ternyata itu adalah fitur APM ( Advanced Power Management ) pada Windows 10 yang secara default meng-enable-kan fitur itu secara otomatis pada media penyimpanan berbasis SATA. Jadi itu adalah suara head hard disk yang di-parkir ( parking and unparking ), maka timbul suara krik atau krek yang berulang ketika hard disk laptop anda dalam posisi idle atau tidak aktif dipakai. Tetapi jika posisi dengan "sibuk" atau tidak dipakai maka suara tersebut akan hilang. Fitur ini cukup menggangu bagi saya, jika ada update dari Microsoft mengenai fitur ini akan saya update di tulisan ini.

Related Links :

Seagate Waranty Checker

Cara membedakan Hard Disk Ori dan Palsu

Labels: , , , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home