The Way Of Life: Upgrade from iPhone 4s to iPhone SE
Google

Saturday, November 09, 2019

Upgrade from iPhone 4s to iPhone SE

iPhone SE

Setelah sudah sekitar 5 tahun menemani yaitu dari tahun 2014 sampai 2019, akhirnya iPhone 4s saya harus pensiun. Sebenarnya iPhone 4s masih bisa digunakan meskipun sudah sangat lemot dan beberapa tombol seperti Home dan Silent sudah tidak berfungsi, tetapi masih bisa saya gantikan dengan tombol virtual yaitu assistive touch. Selama 5 tahun saya pernah mengganti batere sekali  karena baterai lama sudah "hamil" seharga 150 ribu dan LCD seharga 500 ribu karena tertindih pada saat ketiduran.Untungnya ombol Power di bagian atas masih berfungsi jadi masih bisa digunakan untuk restart dan lock. Dan beberapa aplikasi , seperti aplikasi WhatsApp contohnya sudah berjalan sangat lambat. Mungkin karena histori chat sudah cukup banyak dan iPhone 4s hanya dibekali RAM 512 Mb, tentu spesifikasi sangat "tidak normal" untuk HP di tahun 2019. Histori chat WA memang jarang saya hapus karena banyak chat yang penting dan bisa menjadi "barang bukti" misal serah terima dokumen, pengiriman dokumen, persetujuan perjanjian dan sebagainya. Beberapa bulan yang lalu iPhone 4s saya tiba tiba mati sendiri, kemudian ketika saya tekan tombol power cukup lama juga iPhone saya pun  tidak mau hidup. Setelah sudah putus asa, akhir saya biarkan beberapa lama eh akhirnya hidup sendiri. 

Kejadian ini tentu membuat saya cukup trauma dan akhirnya terbesit memutuskan untuk ganti hape karena mungkin iPhone 4s sudah menunjukkan "tanda tanda alam" mau pensiun. Bukan kenapa, karena banyak data penting yang tersimpan di hape tersebut, jika terjadi masalah yang sama lagi dan hape tidak kunjung menyala tentu akan membuat saya pusing tujuh keliling. Yesss akhirnya ganti hape!!

Dan pilihannya tentu tidak sulit yaitu iPhone SE, selain karena saya suka hape yang imut, iPhone SE merupakan iPhone impian saya sejak lama.

Mengapa saya suka dengan iPhone SE, sebenarnya saya suka dengan desain iPhone 5 series.iPhone SE adalah seri pamungkas dari generasi desain iPhone 5 series. Desain iPhone 5 series merupakan penerus kesukseskan desain iPhone 4 series yang saya punyai sebelumnya. Setelah generasi iPhone 5 series termasuk SE, yaitu generasi iPhone 6 series ke atas sudah menjadikan iPhone tidak lagi menjadi trendsetter desain ( bagi saya ), iPhone sudah menyerupai handphone Android pada umumnya. Saya tidak anti Android ( saya memiliki Samsung S7 Edge ), dalam hal ini saya hanya ingin menulis bagaimana desain iPhone mulai kurang bagus ( bagi saya ).

Ya mungkin masih ada trend "poni" dan sebagainya yang membuat desain iPhone ditiru, tapi itu hanya sebagian kecil saja dari desain iPhone. Kemudian saya kurang nyaman dengan handphone dengan layar berukuran besar, seperti Samsung S7 Edge. Bagi saya handphone ya  harus enak digenggam dan bisa dioperasikan dengan satu tangan. iPhone SE sendiri sebenarnya juga licin jika digenggam tetapi terbantu oleh bentuknya menyiku tidak membulat seperti kebanyakan smartphone saat ini. Saya menggunakan hardcase untuk mencegah lecet di bagian belakang iPhone dan hardcase tidak merubah dimensi bentuk iPhone terlalu banyak. Bentuk menyiku lebih mantab digenggam dibanding bentuk membulat. Jika dibandingkan Samsung S7 Edge yang saya punyai, iPhone SE lebih nyaman digenggam.

iPhone SE merupakan generasi terakhir desain iPhone 5 series yang dijejali dengan teknologi "terkini" antara lain processor A9 yang mengusung kemampuan 64 bit, RAM 2 Giga, Kamera 12 Megapixel, Touch ID dan masih diberi dukungan oleh Apple untuk diisi iOS 13. Oh ya, masih ada Jack Audio 3.5 mm. Setidaknya saya masih bisa menikmati kejayaan desain 5 series untuk beberapa tahun kedepan.

Memang iPhone SE ( release tahun 2016) saat ini sudah tidak ada yang baru, juga iPhone SE secara resmi tidak pernah masuk ke pasar Indonesia. Dan tentu saja di tahun 2019 ini saya hanya bisa membeli iPhone SE bekas dan ex internasional. Singkat cerita setelah berburu di tokopedia akhirnya iPhone SE ex inter sudah di tangan dengan bantuan kredivo. Memang ada beberapa minus, ya namanya juga hape bekas, tapi 95 persen masih OK lah. Berikut beberapa "point" yang bisa saya tulis yaitu proses upgrade dari iPhone 4s ke iPhone SE serta pengalaman sekitar 2 mingguan memakai iPhone SE.

Ganti SIM Card

SIM Card Simpati 4G LTE

iPhone SE menggunakan slot Nano SIM Card yang artinya saya harus memotong atau mengganti SIM Card Simpati saya dari bentuk Micro ke Nano. Sebenarnya saya bisa saja ke counter hape untuk memotong atau dipotong sendiri, tetapi saya ingin menggunakan "jalur resmi" yaitu ganti SIM Card Simpati saya di GraPARI terdekat yaitu di GraPARI Mall Ciputra Cibubur. 

Tukar SIM Card di graPARI

Syaratnya cukup mudah yaitu dengan menggunakan e-KTP saja dan dibantu petugas anda bisa mendapatkan SIM Card Nano Simpati 4G LTE di mesin KIOSK yang tersedia secara gratis.


Upgrade iCloud
Upgrade iCloud

Karena banyak data penting di histori chat WA dan adanya ketakutan ketika upgrade ke iPhone SE histori chat WA saya akan hilang, maka saya menggunakan fasilitas backup chat dari aplikasi WhatsApp ke iCloud yang tentu saja harus merogoh kocek saya yaitu 15 ribu per bulan untuk meng-upgrade space penyimpanan saya di account iCloud saya menjadi 50 Gb. 



Backup WA Chat to iCloud

Dan ternyata eh ternyata, hal tersebut tidak perlu dilakukan karena Apple telah menyediakan tools complete backup di aplikasi iTunes yang kemudian hasil backup tersebut bisa direstore ke iPhone SE saya. 


Yah , namanya juga pengalaman. jadi untuk teman teman yang mau upgrade ke iPhone yang lebih baru, manfaatkan tools complete backup di iTunes ya, tidak perlu meng-upgrade iCloud. Memang keren abis nie para software engineer Apple.

Upgrade ke iOS 13
Upgrade to iOS 13

Ini merupakan salah satu kelebihan Apple dibanding Android, khususnya untuk support iPhone tipe lama yaitu bisa upgrade ke iOS keluaran terbaru beberapa tahun kedepan. iPhone SE merupakan salah satu seri iPhone yang didukung Apple untuk mencicipi iOS ver 13. Bagaimana tidak, karena sebenarnya iPhone SE meskipun berbadan imut beberapa jeroan-nya merupakan jeroan iPhone 6s, yaitu prosesor A9 64 bit, RAM 2 Gb, dan kamera belakang 12 Megapixel. Sehingga iPhone SE dianggap masih mampu menjalankan iOS ver. 13 dengan lancar. Saya melakukan upgrade iOS 13 dengan cara mendownload melalui aplikasi iTunes di laptop saya kemudian dengan kabel data saya upgrade OS di iPhone saya menjadi iOS 13, sebelumnya masih menggunakan iOS 12. Rasanya keren banget dengan iPhone seri lawas masih bisa "setara" dengan iPhone keluaran terbaru.

Volume suara kecil

Saya kurang tahu, apakah ini hanya terjadi di iPhone SE saya atau banyak pengguna iPhone SE yang mengalami hal yang serupa? Yaitu volume suara lawan bicara kita ketika melakukan panggilan atau menerima panggilan telepon baik melalui jalur seluler biasa maupun via WhatsApp cukup kecil, sehingga ketika kita sedang di keramaian sulit untuk mendengar lawan bicara kita secara jelas. Meskipun volume suara sudah saya mentokin, hasilnya masih sama. Akhirnya dengan upgrade OS yaitu menjadi iOS 13 hal tersebut terselesaikan. Terselesaikan pun juga tidak serta merta volume-nya bisa jadi lebih keras tetapi lebih bisa didengarkan dengan jelas, meskipun volume sudah saya mentokin.

Tidak ada 3D Touch, Ora Popo

Salah satu kekurangan iPhone SE adalah tidak adanya fitur 3D touch (menekan kuat layar untuk menampilkan menu) yang seharusnya di"impor" dari fitur iPhone 6s. Hal ini dikarenakan secara hardware yaitu layar yang dipakai iPhone SE masih menggunakan teknologi lama bawaan iPhone 5 series. Tetapi berita baiknya adalah fitur 3D Touch ini mulai digantikan dengan fitur Haptic Touch ( menekan layar selama beberapa detik ) untuk menampilkan menu. Dan tentu saja teknik ini bisa diaplikasikan di layar iPhone dengan teknologi lama seperti iPhone SE. NO 3D Touch, Ora POPO.


Screen Guard untuk iPhone SE

Sama seperti pada saat dulu awal saya membeli iPhone pertama saya tahun 2014 yaitu iPhone 4S, saya berkeinginan untuk memasang screen guard untuk iPhone kesayangan saya. Dulu saya membeli merk Hikaru untuk iPhone 4s saya, karena saya masih menyimpan nota pembelian-nya. Selain ada fasilitas anti fingerprint, screen guard ini menurut saya mempunyai kualitas lumayan bagus, selain nyaman juga awet.


Setelah browsing cukup lama, akhirnya saya memutuskan untuk tidak memasang screen guard untuk iPhone SE saya, karena ternyata layar iPhone SE sudah dibekali "gorilla glass" yaitu ion strengthened glass dan ditambah oleophobic coating untuk menghindarkan layar iPhone SE dari bekas sidik jari pengguna-nya. Dalam hal ini, Apple cukup "rendah hati" untuk tidak memamerkan fitur ini dengan berlebihan, bahkan di halaman web resmi-nya pun Apple tidak pernah mengumbar adanya fitur ini. Istilahnya iPhone SE ini punya "ilmu kebal" tetapi tidak pernah pamer. Memang layar iPhone SE ini lumayan bandel, seperti yang bisa anda lihat di youtube dengan keyword "iPhone SE scratch test", layar iPhone SE digores dengan pisau dan obeng masih bisa bertahan. Dan tentu saya hal tersebut tidak akan saya lakukan untuk iPhone SE saya.


Layar iPhone SE masih bisa bertahan jika hanya tergores kunci atau "insiden kecil" lainnya. Akhirnya saya hanya memasang hardcase merk UME untuk iPhone SE saya.


Ada yang aneh

Ketika mencoba kamera iPhone SE yang berkekuatan 12 Megapixel, saya melihat ada yang aneh dibanding iPhone 4s lawas saya. Yaitu layar 4.0 inch terlihat terlalu kecil / kurang maksimal untuk memproyeksikan hasil dari kamera iPhone SE yang "terlalu hebat" dengan resolusi 12 Megapixel. Memang pada dasarnya body iPhone SE yang imut ini dipaksakan Apple untuk mendapatkan beberapa fitur unggulan dari iPhone 6s, salah satunya adalah kamera 12 Megapixel. Untuk dipasang di iPhone 6s mungkin pas karena besar layarnya 4.7 inch, tetapi untuk dipasang di iPhone SE sebenarnya kurang pas, tapi ya it's OK lah, itu hanya masalah kebiasaan saja.

Touchscreen nge-lag pada saat dicharge


Hal ini terjadi ketika saya menge-charge iPhone SE di kantor, tiba tiba touch screen iPhone SE saya sulit dioperasikan alias lemot atau sering disebut nge-lag. Awalnya saya curiga iPhone SE saya mulai bermasalah, ya namanya iPhone bekas, pasti ada cacat-nya. Akan tetapi hal ini tidak terjadi ketika saya menge-charge iPhone SE saya di rumah atau ketika tidak dalam keadaan di-charge, yang artinya touch screen saya masih normal. Setelah browsing cukup lama, ternyata masalah touch screen iPhone yang nge-lag ini bisa disebabkan karena kita memakai charger palsu atau abal abal.

Charger Kaki 3 iPhone 4S

Tetapi charger yang saya gunakan adalah kepala charger kaki 3 asli dari paket pembelian iPhone 4s yang sudah menemani saya selama 5 tahun, dan selama itu juga tidak bermasalah untuk iPhone 4s saya. Akhirnya saya menaruh kecurigaan pada kabel lightning "OEM" paket pembelian dari iPhone SE saya. Selanjutnya tulisan akan saya teruskan di sini.

Kabel Lightning Palsu

Tampilan Fisik Cukup Rapi - Fake Lightning Cable

Perlu anda ketahui bahwa kabel lightning berbeda dengan kabel data iPhone 4s yang "polos", ujung konektor kabel lightning iPhone yang asli ditanami chip khusus yang didesain oleh Apple untuk membedakan kabel lightning asli dengan kabel lightning palsu atau non ori dan juga untuk menjaga arus listrik yang masuk agar selalu stabil dan sesuai dengan perangkat iPhone dan sejenisnya seperti iPad dll. Ada juga kabel lightning non Apple yang disertifikasi oleh Apple untuk produk iPhone yaitu kabel lighting dengan sertifikasi MFI ( Made For iPhone ), mereka juga menanamkan chip yang sama atas seijin Apple. Kabel lightning asli Iphone jika anda membeli secara resmi di toko resmi seperti iBox bisa mencapai sekitar 400 ribuan. Cukup mahal memang, jika anda membeli kabel lightning dengan sertifikasi MFI harganya bisa separuhnya dan dengan fitur tambahan, misal lebih kuat karena dibalut nilon dan sebagainya.

Paket Pembelian iPhone SE ex inter

Kabel lightning yang saya gunakan adalah kabel lightning "OEM" paket pembelian iPhone SE bekas saya, karena saya juga mendapatkan aksesoris yaitu : Kepala Charger kaki 3 "OEM" dan EarPod yang tentu saja "OEM". Sebenarnya kabel lightning "OEM" paket pembelian iPhone SE bekas saya secara fisik cukup sempurna, dari finishing-nya cukup halus. Jadi cara atau tips  yang diberikan Apple di halaman web resminya untuk membedakan kabel asli / ori dan kabel palsu sebagian besar tidak bisa digunakan pada kasus kabel lightning "OEM"  yang saya punya, karena bentuk fisiknya yang nyaris "sempurna".

Lightning Cable merk AUKEY

Akhirnya saya membeli secara online di tokopedia ( lagi ), yaitu kabel lightning merk AUKEY warna hitam dengan panjang 2 meter yang sudah mempunyai serfitikasi MFI ( Made For Iphone ). Sebenarnya ada juga merk ANKER, hanya saya memilih merk AUKEY. Sebenarnya sama saja selama kabel tersebut mempunyai sertifikasi MFI dan tentu saja ada garansinya. Harganya hampir separuh dari kabel lightning ori yaitu sekitar 200 ribuan.

Lightning Cable Teardown

Setelah saya membeli kabel lightning merk AUKEY, akhirnya saya mempunyai ide untuk men-tear down kabel lighting "OEM" saya, karena saya yakin pasti ada yang tidak beres. Dan benar saja setelah saya membongkar kepala konektor-nya isinya hanya 2 chip saja, karena jika kabel lighting tersebut mempunyai sertfikasi MFI atau asli, isinya cukup kompleks tidak hanya terdiri dari 2 chip. Saya kurang paham mengenai sirkuit elektronik, yang jelas kabel lighting "OEM" saya tersebut masih bisa untuk mengupgrade OS iPhone SE saya dari ver. 12 ke ver. 13 melalui iTunes. 2 Chip pada kabel lightning abal abal tersebut sering disebut "chip bypass". Mungkin ada dua kemungkinan, pada kabel ori atau MFI certified terdapat chip atau sirkuit yang berfungsi menyetabilkan arus listrik atau kabel non ori menggunakan kabel yang kurang bagus sehingga arus listrik tidak stabil. Karena seharusnya arus listrik yang stabil sudah mulai di"produksi" pada saat arus listrik melewati kepala charger.

Seperti yang saya kutip dari Wikipedia "Official Lightning connectors contain an authentication chip that was intended to make it difficult for third-party manufacturers to produce compatible accessories without being approved by Apple, however, the chip has been cracked". Memang banyak pabrikan pihak ketiga yang sudah bisa meng-crack ( menjebol) chip autotentifikasi kabel Lightning contohnya pada kabel lighting saya itu, sehingga kita harus sangat berhati hati dalam memilih kabel.


Fake Lightning Cable

Fake Lightning Cable Chip

Original Lightning Cable Chip

Mungkin karena arus listrik di kantor saya yang sering tidak stabil, sehingga kabel lightning "OEM" saya ketahuan "belang"-nya karena membuat layar touch screen iPhone SE saya nge-lag. Jika arus listrik di kantor saya stabil, tentu kabel lightning "OEM" tersebut akan "aman" saja tetapi dalam jangka panjang  bisa merusak iPhone saya khusunya batere dan IC Power, karena arus listrik yang disalurkan tidak terkontrol dengan baik.

Dan akhirnya masalah touch screen nge-lag akhirnya terpecahkan, silakan baca lengkap tulisan khusus saya mengenai touch screen iPhone SE yang nge-lag ketika dicharge disini.

gambar diambil dari sini

iPhone SE berhenti mengecharge di 99%




Setelah mengganti kabel lightning dengan merk AUKEY, terjadi keanehan lagi  yaitu iPhone SE saya lama sekali di 99% pada saat menge-charge tidak mau 100%. Setelah browsing cukup lama ternyata masalah tersebut terpecahkan dengan melakukan warm restart yaitu menekan tombol Home dan Power  bersamaan sampai logo Apple muncul kemudian biarkan iPhone kita reboot. Maka akan terlihat iPhone SE sudah full charge. Mungkin batere iPhone saya perlu dikalibrasi.

Saya kutip dari halaman resmi apple tetapi untuk Mac disini

Occasionally, the battery might not show a full charge (100%) in macOS, even after the power adapter has been connected for an extended period of time. The battery might appear to stop charging between 93 percent and 99 percent. This behavior is normal and will help to prolong the overall life of the battery.

Ya , okelah untuk memperpanjang umur batere, tapi ada yang ganjel aja kalau mentok di 99%. Anda bisa membaca solusinya di tulisan saya disini.



Measure
Measure - Augmented Reality

Aplikasi Measure pada iPhone memanfaatkan teknologi bernama AR (Augmented Reality) yang sudah di pasang oleh Apple pada iOS ver.12, hanya saya baru bisa mencobanya ketika saya sudah memiliki iPhone SE, karena di iOS 9 ( iPhone 4s ) aplikasi ini belum ada. Seperti yang kita ketahui teknologi AR (Augmented Reality) ini singkatnya adalah teknologi yang menggabungkan objek maya ke dalam lingkungan nyata lalu menproyeksikannya secara real time. Jika anda pernah bermain game Pokemon GO, nah seperti itu contohnya.  

Lebar Kwitansi 9 cm

Panjang Kwitansi 28.5 cm


Aplikasi ini cukup menarik karena dengan aplikasi ini kita bisa mengukur sebuah bidang atau benda dengan cukup akurat, saya mencoba mengukup sebuah buku kwitansi dan hasilnya lumayan akurat. Seperti gambar di atas.

Touch ID

Touch ID selain menjadi fungsi untuk password masuk melalui sidik jadi kita selain dengan passcode. Juga bisa digunakan sebagai "keychain", sehingga ketika setiap kali kita masuk website misal web mail atau web apa saja yang mengharuskan kita memasukkan username password. Maka user name password itu bisa kita masukkan ke dalam menu Setting - Password & Accounts - Website & App Passwords. Jadi ketika kita masuk ke webmail misalnya, maka kita cukup menggunakan sidik jari kita untuk memasukan username dan password kita yang sebelumnya sudah kita simpan, great jobs for apple engineer. Fitur "keychain" ini yang sering saya gunakan setelah menggunakan iPhone SE.

Semoga bermanfaat untuk rekan rekan.

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home