Lain Ladang Lain Belalang
Di kota yang baru tersebut staff tersebut juga melamar ke sebuah rumah sakit yang cukup besar, dan kemudian diterima sebagai kasir. Dia sangat gembira karena dia memperoleh pekerjaan yang tidak jauh beda dengan tempat dia bekerja dulu. Tetapi kegembiraan dia hanya sesaat, karena ternyata di rumah sakit tersebut belum menggunakan sistem SIMRS, sehingga segala sesuatunya harus dengan manual. Sehingga sebagai kasir tentu saja dia merasa kerepotan dalam menggumpulkan nota – nota yang harus dia rekap, sehingga dia harus menggunakan ‘mbah-nya komputer’ yaitu calculator. Akhirnya dia baru merasakan enaknya memakai sistem komputer yang sudah terintegrasi, di rumah sakit yang dulu dia hanya menginputkan nomor registrasi pasien tagihan sudah muncul semua, tekan satu tombol langsung mencetak.
Gambaran di atas mencerminkan bahwa tiap rumah sakit mempunyai inisiatif untuk menjalankan sistem komputer yang berbeda – beda. Akan tetapi jika sudah merasakan kelebihan sistem komputer maka rumah sakit tersebut tentunya akan dengan senang hati meng-komputerisasi rumah sakitnya sehingga pekerjaan di rumah sakitnya menjadi lebih mudah. Ada hal – hal yang lebih bagus dikerjakan komputer, ada juga hal – hal yang lebih bagus dikerjakan oleh manusia. Komputer hanya sebagai alat bantu untuk mempermudah kerja manusia.
Jadi jangan takut kedatangan benda yang bernama komputer berisi ‘nyawa’ SIMRS itu bukan untuk menggantikan anda akan tetapi membantu pekerjaan anda.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home