The Way Of Life: Software Kesehatan berbasis Cloud
Google

Tuesday, March 24, 2015

Software Kesehatan berbasis Cloud


F-22 Raptor merupakan pesawat tempur generasi ke-5 yang merupakan generasi tercanggih. Dengan berbagai kelebihan antara lain kemampuan siluman / menghilang dari radar, kecepatan dan kemampuan manuver lebih baik,jangkauan radar yang lebih jauh, dan integrasi pesenjataan dan sensor yang lebih baik. Pesawat generasi kelima biasanya mempunyai cat lapisan anti radar / stealth coating dan missile bay yang berada di bawah badan pesawat untuk mengurangi dari tangkapan radar musuh. F-22 Raptor tentu saja bukan musuh pesawat generasi ke -4 seperti F-16 atau MIG-29 karena secara teknologi sudah jauh berbeda. Dan sekarang semua pabrikan pesawat di dunia berlomba – lomba membuat pesawat generasi ke-5, dari China dengan J-20, dari Rusia dengan T-50


Terinspirasi dari teknologi mesin pesawat seorang inventor bernama James Dyson menciptakan Bladeless Fan, yaitu kipas angin tanpa bilah yang merupakan kipas angin generasi terkini. Dengan bentuk yang “aneh”, kipas Dyson merupakan lompatan dari teknologi kipas konvensional. Selain gampang dibersihkan, aliran angin yang stabil juga menghasilkan tingkat kebisingan yang lebih rendah.

Jika pesawat tempur sudah mencapai generasi ke -5 maka aplikasi komputer sekarang sudah masuk ke generasi berikutnya yaitu aplikasi berbasis cloud. Di awali dengan aplikasi komputer dengan database stand alone, kemudian aplikasi berbasis client server dan terakhir aplikasi berbasis cloud. Era cloud sudah dimulai oleh semua pabrikan besar antara lain Microsoft dengan Azure-nya, kemudian SAP sedang SAP HANA, kemudian IBM, dan masih banyak lagi. Ketika koneksi internet sudah semakin mudah dan murah, penyerapan aplikasi cloud juga turut berkembang. Salah satunya adalah aplikasi kesehatan untuk klinik, puskesmas, rumah sakit (SIMRS) atau bahkan untuk praktek dokter. 

Di Indonesia khususnya pengembang aplikasi kesehatan berbasis cloud masih belum banyak masih didominasi oleh pengembang aplikasi desktop. Aplikasi cloud biasanya dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman web sehingga bisa berjalan hanya menggunakan browser, sehingga secara otomatis aplikasi cloud menjadi multiplatform ( bisa berjalan di banyak sistem operasi ex: Windows, Linux, Macintosh). Aplikasi cloud menggunakan sumber daya yang kecil disisi client karena menggunakan browser saja. Aplikasi cloud menggunakan server yang terletak di gedung data center serta hardware yang mendukung. Salah satu kekurangan aplikasi cloud dibanding desktop adalah masalah user interface yang kurang interaktif dibanding aplikasi desktop. Hal inilah yang akhir – akhir dikembangkan oleh vendor terkemuka yaitu user interface yang lebih interaktif mendekati aplikasi desktop. Kemudian karena semua data ada di data center, otomatis tingkat security lebih terjaga dan penambahan fasilitas hardware akan menjadi tanggungjawab penyedia layanan cloud

Hal inilah yang menjadikan aplikasi kesehatan berbasis cloud menjadi lebih simple dan powerfull. Dengan database terpusat juga menjadikan data bisa diakses menggunakan berbagai macam perangkat,antara lain PC, Laptop, Smartphone, Tablet dan lainnya. Salah satu kekhawatiran customer adalah tingkat keamanan aplikasi cloud. Dengan server yang berada di data center secara otomatis dari segi tempat lebih terjamin, gedung yang dijaga dan didesain khusus serta otomatis backup data ke berbagai data center. Sehingga jika data center pertama terkena musibah maka masih ada data center cadangan yang menyimpan data customer. Hal ini lebih aman dari server yang disimpan di masing masing lokasi. Kemudian untuk keamanan dari tangan hacker, aplikasi cloud dibangun dengan teknologi yang sama yang digunakan internet banking, antara lain SSL (Secure Socket Layer), Enkripsi Data, Virtual Private Network, Firewall yang menjamin keamanan data customer. Dan teknologi keamanan ini semakin ditingkatkan dari waktu ke waktu. 

Aplikasi Cloud memang harus dilengkapi dengan keamanan yang handal. Jika anda tidak nyaman data tersimpan di cloud , bagaimana dengan internet banking ( Bank Mandiri Internet Banking, Bank Central Asia Internet Banking ), bukankah selama ini anda telah menggunakannya? Jadi masalah keamanan data adalah bagaimana penyedia layanan cloud memberikan proteksi yang cukup kepada data customer. Jika masih berkutat di aplikasi client server berbasis LAN ( Local Area Network ) yang menurut anda lebih nyaman. Jaringan Internet adalah jaringan LAN dalam skala yang lebih besar yaitu seluruh dunia. Jadi pada dasarnya sama saja hanya skalanya lebih luas. Dengan berbasis cloud, data bisa diakses menggunakan gadget seperti iPhone, iPad dan sejenisnya dari belahan dunia manapun selama ada koneksi internet. Aplikasi berbasis cloud merupakan aplikasi masih membutuhkan edukasi di sisi customer.

Kelebihan aplikasi cloud antara lain :
  1. Tidak memerlukan instalasi karena aplikasi langsung diakses melalui browser.
  2. Update aplikasi cukup di  server bukan di tiap lokasi client.
  3. Mudah dikembangkan ke aplikasi mobile karena data terpusat di data center yang terhubung melalui internet.
  4. Tidak perlu membangun infrastruktur, cukup dengan koneksi internet anda sudah bisa mengakses aplikasi cloud.
  5. Meminimalkan lisensi untuk penambahan software baru.
  6. Lebih mudah memelihara sistem karena semua sudah dihandle oleh penyedia layanan cloud.
Kekurangan aplikasi cloud adalah diharuskannya koneksi internet, tapi jika kita melihat dari tahun ke tahun koneksi internet semakin mudah dan murah, di masa depan koneksi internet seperti listrik yang selalu tersedia.

GE Healthcare telah mengembangkan aplikasi kesehatan berbasis cloud yaitu Centricity 360 yang berfungsi untuk sharing informasi antar group dokter untuk menanggani pasien. Misal sharing data foto rontgen menggunakan standart DICOM ( Digital Imaging and Communications In Medicine) dan masih bannyak lagi. 


IBM mengembangkan Watson, yaitu sebuah paket aplikasi yang berisi kecerdasan buatan dan super komputer untuk mengenali bahasa manusia yang dihubungkan dengan database pengetahuan super besar untuk menjawab pertanyaan dengan cepat.


IBM Watson memenangkan kuis Jeopardy (kuis tanya jawab kompleks mengenai berbagai bidang pengetahuan) mengalahkan sang juara bertahan. Saat ini IBM Watson juga dikembangkan mempercepat riset penyembuhan penyakit dan penemuan obat dengan dibantu database raksasa mengenai berbagai riset ilmiah. IBM Watson API sekarang bisa digunakan developer aplikasi cloud untuk ditempelkan pada aplikasi yang mereka buat. 

Dari Canada pengembang software JANE SOFTWARE mengembangkan software klinik berbasis cloud dengan tampilan yang cukup menarik. JANE dapat diakses melalui PC, Laptop, iPad maupun iPhone dan Android. Beberapa fiturnya antara lain, pembuatan jadwal kontrol untuk pasien, upload image, billing system dan masih banyak lagi. 

Dari Miami ada CareCloud yang juga mengembangkan software klinik berbasis cloud untuk berbagai tingkatan level klinik. Dengan tampilan yang cukup menarik dan dibangun dari bahasa pemrograman open source seperti Ruby on Rails, PHP,MySQL dan sebagainya. 

Dari Indonesia khususnya, setelah saya mencari ada beberapa pengembang software yang mengembangkan software berbasis cloud untuk dokter praktek dan klinik, salah satunya yaitu iDoctor dan iClinic. Software tersebut mempunyai tampilan yang cukup halus untuk sebuah software berbasis cloud. Selain mudah dan simple, juga proses loading yang sangat cepat. Jika saya amati dengan aplikasi praktek dokter lain yang berbasis cloud, software iDoctor didesain secara khusus, sedangkan yang lain menggunakan template yang sudah ada di Internet. Jadi secara tampilan hampir semua mirip, hanya beda nama saja.

related links:

SIMRS on Cloud Computing

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home