A Few Good Software
Banyaknya aplikasi SIMRS yang 'gugur' di 'medan perang', menandakan bahwa membuat aplikasi SIMRS tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Entah aplikasi tersebut buatan luar negeri maupun dalam negeri banyak kasus kegagalan dalam implementasi dalam sebuah rumah sakit. Memang dalam kegagalan implementasi SIMRS tidak selalu masalah aplikasi SIMRS yang menjadi titik masalahnya. Tapi jika dari awal yang dipasang aplikasi dengan 'kualitas coding' yang kurang bagus maka dapat dipastikan implementasi SIMRS sudah gagal dari awal. Kualitas kode secara 'fisik' dapat kita lihat dari sedikitnya error atau bugs yang muncul. Dan kalaupun muncul bugs atau error harus segera dapat diperbaiki. Kecepatan perbaikan error dan bugs ini juga dipengaruhi dari desain perancangan program dan kualitas SDM yang membuat aplikasi tersebut. Kemudian kasus klasik yang paling sering terjadi adalah tidak adanya integrasi dari modul - modul yang diimplementasikan. Kemudian yang tidak kalah penting adalah fleksibilitas dari sistem aplikasi SIMRS itu sendiri. Tingkat fleksibilitas ini salah satu unsurnya adalah pemilihan bahasa pemrograman dan pengalaman dari analis sistem aplikasi tersebut. Kenapa bahasa pemrograman? Ambil contoh misal di dalam rumah sakit tersebut terdapat alat laboratorium yang akan dikoneksikan, atau koneksi dengan finger scan/ hand scan, atau dengan printer dengan merk tertentu. Jika bahasa pemrograman yang kita pilih tidak support maka proses integrasi tersebut akan terhambat. Dan satu lagi yang terpenting adalah speed, kecepatan loading dan proses aplikasi yang menjadi unsur penting. Oleh karena hal inilah pasar SIMRS hanya diisi oleh beberapa vendor yang sudah mapan.
related link:
Be Like Water
Nama Baik
gambar diambil dari sini
related link:
Be Like Water
Nama Baik
gambar diambil dari sini
0 Comments:
Post a Comment
<< Home