Naik Kelas
Beberapa dekade yang lalu, riset terhadap hewan percobaan tikus yang dipelihara dalam keadaan suci hama atau bebas kuman terbukti memiliki organ – organ tubuh seperti hati, jantung, serta paru-paru yang lebih kecil dan ringan. Di sisi lain, konsumsi ransum lebih banyak dan rentan terhadap infeksi penyakit. Sebaliknya, tikus yang dipelihara dalam kondisi normal secara konvensional, organ tubuhnya lebih besar, lebih berat, dan secara keseluruhan tubuhnya lebih berat. Kenyataan ini membuktikan pentingnya bakteri dalam
saluran pencerna terhadap nutrisi dan kesehatan. ( dikutip dari surat kabar KOMPAS Jum’at 21 Desember 2007, dari Artikel Dari Daya Tahan Tubuh hingga mencegah kanker oleh INGGRID S WASPODO dari Universitas Indonesia).
Sama seperti dikehidupan kita sehari – hari, orang akan menjadi lebih kuat ketika banyak cobaan menghampirinya, dan ketika dia bisa melewati cobaan itu dia akan menjadi ’lebih’ dari sebelumnya.
Ketika kita di bangku sekolah dasar, kita pasti mengalami yang dinamakan ujian naik kelas. Ujian ini dilakukan agar para siswa memang benar – benar mampu untuk belajar di kelas yang lebih tinggi. Sehingga jika ada siswa yang tidak lolos ujian naik kelas, maka siswa tersebut tidak bisa masuk ke kelas yang lebih tinggi. Di kehidupan sehari – hari juga kita sering mendapat ’ujian’ yang seharusnya dapat menjadikan kita ’naik kelas’.
Pada awal pemasangan SIMRS di Rumah Sakit Tabanan Bali, Alm. Bapak Ketut Sanjana pernah mengatakan ” Kita harus melewai ujian ini, sama seperti anak sekolah ketika mau naik kelas pasti harus mengalamai ujian lebih dahulu!”. Saat itu team Rumah Sakit Tabanan sedang melakukan brieving harian, pada awal running implementasi SIMRS. Dimana banyak para staff yang menyampaikan bahwa dia masih banyak melakukan kesalahan entry karena belum terbiasa. Salah satu contoh dimana ’ujian’ atau ’hal yang menyusahkan kita’ dapat membuat kita jauh lebih baik.
related links : Ular di hutan
Labels: Rumah Sakit, SIMRS, STORY, TIPS
0 Comments:
Post a Comment
<< Home