The Way Of Life: Jujur pada diri sendiri
Google

Tuesday, February 23, 2010

Jujur pada diri sendiri


Jika anda seorang pengusaha warung yang menjual beraneka lauk pauk. Sebelum anda menjual makanan kepada pembeli tentu anda mencicipi makanan tersebut lebih dahulu. Yang anda perlukan adalah standart rasa yang cukup dan kejujuran pada diri sendiri. Mengapa perlu jujur pada diri sendiri? Logikanya seperti ini, jika makanan yang anda masak tidak enak, apakah anda akan menjualnya kepada pembeli. Anda harus jujur tentang rasa. Jika makanan tersebut tidak enak di lidah anda, apalagi di lidah pembeli.
Begitu juga jika anda sebagai pengembang software, sebelum anda menjualnya. Tanyakan pada diri anda sendiri, apakah anda mau memakai software buatan anda sendiri. Software yang penuh bugs dan desain interface yang buruk. Jika anda sendiri tidak mau atau malas menggunakan software buatan anda, jangan dijual kepada customer. Atau disisi pelayanan purna jual, dan anda di sisi customer. Setelah membeli software, tiba - tiba muncul bugs dan proses perbaikannya cukup lama sementara bisnis anda harus berjalan terus. Atau begitu software tersebut diinstall ternyata fitur fiturnya sangat standart dan jauh dari apa yang tertulis di proposal misalnya. Maka anda tentu akan marah, dan berjanji pada diri sendiri tidak akan menggunakan jasa vendor tersebut. Yang diperlukan adalah jujur pada diri sendiri di pihak vendor, dan juga dari pihak customer. Feel It! Dan jujur pada diri sendiri, apakah software tersebut dapat membantu bisnis anda. Software yang anda beli bagus bukan karena dibuat oleh teman dekat anda, bukan pula dibuat oleh vendor ternama, bukan pula karena buatan anak anda, tetapi software tersebut bagus karena anda sudah memakainya dan merasakan dengan jujur bahwa software itu benar benar bagus.

Related links :

Lidah yang bagus

gambar diambil dari sini

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home