The Way Of Life: Trust
Google

Thursday, July 19, 2007

Trust

Ada sebuah cerita, cerita ini saya dapat dari seseorang hanya saya lupa namanya, soalnya sudah lama sekali.Alkisah seorang pemain akrobat yang jago berjalan di atas tali, dia mengunakan sebuah tongkat panjang sebagai penyeimbang agar dia bisa berjalan dengan stabil di atas tali. Suatu saat dia mengadakan pertunjukkan di sebuah jurang yang dalam di sebuah pegunungan, dia akan berjalan di atas tali yang terbentang sepanjang jurang itu dan disaksikan oleh ribuan penonton. Akhirnya di mulai berjalan diatas tali dengan dibantu dengan sebuah tongkat yang panjang sebagai penyeimbang. Akhirnya dia bisa melewati jurang tersebut dengan selamat, kemudian dia berjalan balik lagi ke tempat semula melewati tali itu juga . Ribuan orang bersorak, kemudian dia menunjuk sebuah drum kosong. Dia mengatakan, “ Saya akan membawa drum kosong ini menyeberangi jurang dengan berjalan di atas tali, apakah kalian percaya saya mampu melakukannya?”. Para penonton bersorak serentak ,” Kami Percaya!!”. Lalu sang pemain akrobat tersebut bertanya lagi, “ Jika kalian percaya saya mampu, tolong salah satu di antara kalian maju kedepan, dan masuk ke dalam drum ini, dan saya akan membawa anda menyeberangi jurang ini!”. Semua penonton terdiam…tidak ada yang berani maju ke depan. Akhirnya ada seorang anak kecil perempuan maju ke depan dia mengatakan, “ Saya bersedia !”. Para penonton dengan hati berdebar – debar menyaksikan anak kecil tersebut masuk ke drum yang kosong tersebut dan kemudian diangkat oleh sang pemain akrobat, lalu sang pemain akrobat tersebut mulai berjalan dengan membawa drum tersebut, dan tanpa menggunakan tongkat panjang sebagai penyeimbang. Dengan hati – hati pemain akrobat tersebut berjalan di atas tali, ribuan penonton menyaksikan dengan hati yang berdebar – debar. Akhirnya pemain akrobat tersebut mampu membawa drum berisi anak perempuan tersebut, setelah anak kecil tersebut keluar. Sang pemain akrobat berkata kepada anak kecil tadi, “ Terima Kasih ya nak, dari ribuan orang ini, hanya engkau yang percaya kepadaku”.

Unsur kepercayaan dalam menjalankan SIMRS juga diperlukan, karena jika tidak unsur percaya tidak mungkin user akan mau menjalankan SIMRS. Mereka akan menggunakan sistem manual yang mereka percaya bertahun – tahun. Sehingga hasilnya pun sama, akan lambat dan kurang akurat. Ada juga ketakutan kegiatan mereka akan komputer rusak, dan ketakutan kehilangan pekerjaan karena pekerjaan rutin mereka akan digantikan oleh makhluk kotak bernama komputer. Nah unsur kepercayaan ini harus kita bangkitkan juga di setiap hati masing – masing personil di rumah sakit. Memang sistem manual tidak bisa ditinggalkan seratus persen, setidaknya dengan adanya SIMRS, rumah sakit akan lebih cepat dalam melayani pasien.

* gambar dari : http://www.flickr.com

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home