Antusias
Pada saat implementasi SIMRS atau SIM yang lain, tiap user mempunyai antusias yang berbeda terhadap jalannya aplikasi. Ada yang cuek, ada yang biasa – biasa saja, tetapi kadang ada juga yang sudah lama menantikan adanya SIM karena sudah kewalahan dengan sistem manual, dan sudah jenuh dengan sistem manual yang lama. Biasanya, untuk user yang mempunyai antusias terhadap SIM yang tinggi, mempunyai pengalaman pahit dengan SIM yang sebelumnya, tapi hal tersebut belum bisa menjadi patokan. Hal ini menyebabkan user tersebut menaruh harapan yang tinggi terhadap jalannya implementasi SIM yang baru. Setidaknya untuk menebus kekecewaaan di masa lampau. Seperti halnya di BRSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, rasa antusias terhadap kehadiran SIMRS baru begitu tinggi. Sehingga implementasi pun berjalan lebih cepat, karena didukung SDM yang begitu antusias. Kekecewaan terhadap SIMRS yang lama, karena akurasi yang kurang dan juga reporting yang kurang detail, menjadikan pengharapan yang lebih dengan hadirnya SIMRS yang baru. Sekitar hampir 3 bulan ( 4 modul ) implementasi SIMRS di BRSUD Sultan Imanuddin sudah memperlihatkan hasilnya. Hampir di setiap lokasi implementasi SIM yang berhasil, di belakangnya pasti ada seorang leader yang visioner. Di BRSU Tabanan Bali ada alm. Ketut Sanjana sebagai Direktur, Di Hotel Dynasty Group Purwokerto ada Bapak Agung Suliantoro sebagai General Manager, di BRSUD Sultan Imanuddin ada Bapak Suyuti Syamsul sebagai Kepala Pelayanan Medis dan masih banyak lagi di lokasi lain. Selain itu didukung oleh SDM yang handal pula di balik para leader tersebut. Mereka mempunyai visi yang jauh ke depan, SIM merupakan salah satu komponen untuk sebuah organisasi untuk maju. Dengan data yang diperoleh dari SIM maka mereka akan bisa mem-forecast langkah berikutnya bagi organisasi atau perusahaan mereka. Rasa antusias mereka mungkin bisa menjadikan inspirasi bagi leader yang lain.
Labels: IMPLEMENTASI, SIMRS, STORY
0 Comments:
Post a Comment
<< Home