Komunikasi

Jika suatu kali anda bertemu dengan teman sekampung di suatu kota, tentu rasanya senang sekali. Dan anda pun bisa ngobrol dengan bahasa kampung anda, yang orang lain tidak tahu. Dan komunikasi pun menjadi lebih lancar dan akrab, yang tentu orang dari daerah lain tidak tahu apa yang anda obrolkan dengan teman anda tersebut. Pernah suatu kali bertemu seorang tukang pipa di Jogjakara, sehabis memperbaiki pipa air yang rusak di kantor kami pun ngobrol di depan kantor. Dengan bahasa khas jogja yang halus alias kromo inggil maka “pertarungan” pun dimulai. Karena saya lahir dari daerah berpelat R alias ngapak – ngapak atau Banyumasan. Setelah beberapa puluh “jurus”, akhirnya saya memilih “bertahan” dengan membalas satu atau dua “pukulan” dengan “tergopoh – gopoh” karena tidak mahir menggunakan bahasa jawa halus. Hingga suatu kali saya mengucapkan kata GILI (bahasa banyumas) yang artinya dalam bahasa Indonesia yaitu jalan raya atau jalan setapak. Tukang pipa tersebut pun terhenyak alias kaget, lalu dia bertanya asal usul saya, ternyata kami satu “perguruan” alias dari daerah banyumasan. Karena dia sudah puluhan tahun di Jogjakarta akhirnya sangat fasih berbahasa Jawa halus. Akhirnya kami pun “ngapak mania”, mbok ket mau pak pak! Dah “babak belur” nie!!

Dalam implementasi TI, komunikasi sangat penting. Karena penyampaian yang salah bisa berakibat pemahaman yang salah. Sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Atau jika anda mengenal bahasa daerah setempat , bisa disisipkan sehingga lebih akrab dan lebih “mengena”. Juga dalam mengkomunikasikan apa itu SIMRS ( Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) , apa itu software , apa itu hardware, dsb. Selamat berkomunikasi.

*picture from : www.flickr.com