The Way Of Life: Menjual Mimpi
Google

Sunday, December 07, 2008

Menjual Mimpi


Kevin Mitnick ( Hacker )

Menjebol Password Windows XP, Menguasai PHP 1 x 24 Jam, Membuat POS dengan Visual Basic dan SQL Server 2000, Wireless Hacking, Membuat Virus dengan Visual Basic, dan masih banyak lagi buku - buku komputer yang sekarang beredar di pasaran. Kalo saya lihat buku - buku tersebut tidak lebih dari saduran di internet kemudian diedit sedikit lalu dicetak. Dan tak lebih dari menjual mimpi. Menjebol password Windows XP di internet bukan barang asing lagi, apa yang ditulis sudah basi dan hanya menyentuh kulitnya saja. Buku komputer sekarang mulai kehilangan kualitas isi, hanya mengejar kuantitas penjualan saja. Hanya menjual mimpi dengan judul - judul yang menarik. Menjual mimpi kepada pembaca yang bermimpi di siang bolong ingin menguasai suatu bahasa pemrograman secara instant, yang ingin menembus keamanan jaringan komputer NASA secara cepat. Tak lain hanya berisi cara menggunakan tools untuk menembus jaringan di internet, cukup download saja beres. Tentu saja NASA tidak sebego itu teman, apa yang sudah ditulis dibuku tidak bisa digunakan lagi, karena lubang keamanan sudah ditutup. Mungkin bagi pembaca yang belum tahu, maka buku - buku itu menjadi buku yang patut dikoleksi. Untuk itu perlu dilihat penerbit dan penulis yang berkualitas, agar tidak hanya membeli buku karena judulnya yang menjual, tetapi isinya juga berkualitas. Jadi harus lebih selektif dalam memilih buku. Banyak yang menjual mimpi, mungkin karena terlalu banyak menonton sinetron jadi kebanyakan bermimpi di siang bolong. Mimpi ingin menjadi seorang Kevin Mitnick dalam semalam.Bermimpi boleh saja, tapi untuk mencapai ilmu yang ada dibuku diperlukan waktu dan praktek, tidak asal langsung dari buku langsung dipraktekkan. Anda bisa jungkir balik dibuatnya. Jadi hati - hati dalam membeli buku, harus lebih selektif. Buku apa saja, tidak hanya buku mengenai komputer, harus dicerna dulu. Perbanyak inputan dari lapangan, dari internet, dari orang - orang praktisi. Jangan membeli mimpi terlalu banyak.

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home