Pages

Thursday, November 14, 2019

Cara Kalibrasi Baterai iPhone



Berikut ini saya akan bagikan tips yang saya peroleh dari berbagai sumber, yaitu bagaimana cara mengkalibrasi baterai iPhone.

Kalibrasi yaitu mengkondisikan baterai (iPhone) kita seperti pada saat baru ( posisi pertama kali sistem operasi membaca kapasitas baterai), sehingga sistem operasi iOS dapat membaca kapasistas baterai seperti seharusnya ( lebih tepat ).

Saat tulisan ini ditulis pun, iOS dari versi 11 sudah ada fitur battery health, dari skala 0 ke 100%. Yang memperlihatkan tingkat kesehatan baterai iPhone kita yang akan berkurang seiring dengan "umur kimia" baterai. Yang artinya jika battery health iPhone kita sudah sangat berkurang maka kalibrasi baterai pun tidak akan efektif, yang diperlukan adalah anda mengganti baterai lama iPhone anda dengan baterai yang baru.

Mengapa Kalibrasi itu perlu?

Kalibrasi diperlukan agar sistem operasi bisa membaca dengan benar kapasitas  baterai, dikarenakan kondisi ( daya tampung ) baterai yang berubah seiring dengan berjalanya waktu karena pemakaian. Sebenarnya sistem operasi sendiri didesain untuk mengecek kapasitas dari sensor chip, hanya karena berbagai hal maka skala-nya bisa kurang tepat. Bisa juga karena ada perubahan algoritma atau code untuk fitur yang baru pada sistem operasi yang  baru sehingga membuat beberapa hal misal pengukuran kapasitas baterai berubah. Misal kita update sistem operasi dari versi , dari iOS 12 ke 13. 

Gambaran sederhanya seperti ini:

Jika kita biasa mengisi bak mandi di rumah dengan 100 ember air agar bak kita benar benar penuh. Kemudian suatu saat kita mengisi dengan 99 ember air ,  bak mandi kita sudah penuh, yang terjadi adalah karena ukuran bak mandi kita berubah (menyusut). Anggap bak mandi di rumah kita itu adalah daya tampung baterai. Otomatis kita ( sebagai sistem operasi ) harus mengukur ulang  bahwa tingkat kepenuhan bak mandi kita yang berubah. Oleh karena itu diperlukan kalibrasi ulang agar sistem operasi bisa menakar dengan tepat dari kosong ke penuh agar menampilkan indikator yang akurat.

Banyak tulisan yang menulis bahwa kalibrasi bisa menyehatkan baterai, menurut saya tidak.  Baterai jenis Lithium Ion akan lebih awet jika kita menjaga kapasistas di antara 40-60 persen (yang sulit dipraktekkan di dunia nyata) , yang artinya kita harus menjaga baterai agar tidak boleh terlalu habis dan tidak boleh terlalu penuh. Bukan malah dihabiskan dan di-charge sampai mentok ( dikalibrasi terus). Jadi kalau baterai iPhone anda normal, tidak perlu dikalibrasi.

Saya mengkalibrasi  baterai iPhone SE bekas saya karena ketika di-charge mentok di 99% persen, mungkin hal ini karena saya update dari iOS 12 ke 13. Karena iPhone 4s saya tidak pernah saya kalibrasi selama 5 tahun, dan itu normal saja, indikator baterai di iOS 9 masih mau menampilkan sampai angka 100%. Tetapi penyakitnya, adalah iPhone 4s sekitar 2 kali mati sendiri dan menyala cukup lama, hal ini dikarenakan ketidaksinkronan antara indikator baterai dan sisa energi listrik yang tersisa di iPhone 4s saya. Akhirnya saya harus mengganti baterai iPhone 4s lawas saya dengan ongkos 150 ribu plus ongkos pasang.

Saya kutip dari zdnet.com

iOS 13 has a new feature called Optimized Battery Charging which is supposed to slow down battery aging by preventing the battery from charging up to 100 percent until you need it.

How does this work?

The idea is that iOS 13 "learns from your daily charging routines" so it can figure out when is best to top up that last 20%. This is meant to prevent battery wear by not continually keeping the battery at its fully charged state.


If you regularly charge your iPhone at night, and wake up about the same time, then this feature does seem to work as advertised, and fast charges the iPhone to 80%, and adding that final 20% at the last 30 minutes or so before you "normally" take your iPhone off charge


Fitur baru dalam iOS 13, ketika kita menge-charge iPhone kemudian ditinggal tidur, maka iOS 13 tidak akan membiarkan charger menge-charge sampai 100% (melambatkan proses full charge) jika kita meng-charge iPhone kita sedang tidur. Karena kita sedang istirahat ( data ini didapat iOS 13 dari pola charging kita dan penggunaan iPhone kita sehari hari ). Dan di beberapa jam kita biasanya bangun maka iOS 13 akan melanjutkan kembali proses charging. Proses ini  berlaku jika kita menge-charge iPhone kita kemudian ditinggal tidur.

Hal ini tidak berlaku jika suatu hari kita merusak pola penggunaan iPhone kita. Pengalaman saya, iPhone SE dengan iOS 13, ketika menge-charge dari 99 ke 100% memang jauh lebih lambat prosesnya. Juga ketika iPhone SE batere habis pada posisi 17 % ketika naik akan lama sekali, ini artinya iOS memberikan prosentase yang berbeda ketika baterai sudah hampir limit, hal ini untuk memberikan kesempatan waktu yang lebih bagi pemakai ketika baterai sudah mencapai level 20% ke bawah untuk menge-charge batere.

Pengalaman saya, jika biasanya saya menge-charge full sebelum saya tidur kemudian saya cabut, suatu kali ketika saya menge-charge di malam hari kemudian saya ketiduran, iOS tetap menge-charge full. Hanya setelah itu  iPhone tidak menge-charge lagi,  sampai di pagi hari ketika saya mencabut charger, hal ini terasa dari kepala charger yang dingin ( tidak beroperasi ). Jika di iPhone 4s, kepala charger masih hangat ketika saya ketiduran kemudian saya bangun di pagi hari kemudian mencabut charger.


Anda bisa melihat fitur tersebut merupakan salah fitur yang ada di iOS 13 :

https://support.apple.com/en-us/HT210393

iOS 13.1

Battery Health

Optimized battery charging to slow the rate of battery aging by reducing the time your iPhone spends fully charged



Dua Stage pengisian daya di iPhone ( iOS 13 )

Saran saya, selain memang iOS “berusaha” menjaga umur baterai iPhone kita, kita juga secara sadar menjaga baterai iPhone kita dengan tidak membuat baterai iPhone kita sering kosong sekali atau penuh dan terus di-charge ( full ). Setelah full charge kemudian dilepas charger-nya, maka listrik dalam baterai akan berkurang sehingga baterai tidak stress.

Full Charge

Berikut data yang menarik yang saya kutip dari sciencealert.com :

In fact, a site from battery company Cadex called Battery University details how the lithium-ion batteries in our smartphones are sensitive to their own versions of 'stress'. And, like for humans, extended stress could be damaging your smartphone battery's long-term lifespan.
Once your smartphone has reached 100 percent charge, it gets 'trickle charges' to keep it at 100 percent while plugged in. It keeps the battery in a high-stress, high-tension state, which wears down the chemistry within.

Battery University goes into a bunch of scientific detail explaining why, but it also sums it up nicely: "When fully charged, remove the battery" from its charging device. "This is like relaxing the muscles after strenuous exercise." You too would be pretty miserable if you worked out nonstop for hours and hours.

According to Battery University, "Li-ion does not need to be fully charged, nor is it desirable to do so. In fact, it is better not to fully charge, because a high voltage stresses the battery" and wears it away in the long run.

Singkatnya, jika kita charge terus smartphone kita ketika sudah mencapai full charge maka yang akan terjadi adalah “trickle charges” atau menge-charge sedikit demi sedikit untuk menjaga di angka 100%, hal itu menjadikan baterai smartphone kita stress dan dan merusak bahan kimia yang ada di dalam baterai. 

Juga disebutkan di atas yaitu mencabut charger ketika baterai smartphone kita sudah mencapai 100% (penuh ) itu seperti membuat baterai smartphone kita relaks. Juga disebutkan Li-ion baterai tidak perlu di-charge penuh ( jika tidak diperlukan ), karena tegangan listrik yang terlalu tinggi membuat baterai Li-ion stress .

Saat ini selain Apple, pabrikan lain juga membuat cara baru untuk membuat umur baterai smartphone lebih panjang. Entah itu di sisi hardware maupun software.

Lenovo Energy Management

Untuk masalah memperpanjang umur baterai perangkat elektronik, saya sudah membuktikan di laptop Lenovo G460 saya yang baterainya masih bisa tahan 30 menit-an walau sudah dipakai lebih dari 6 tahun, karena tidak pernah full charge (75% dengan bantuan Lenovo Energy Management), silakan baca tulisan saya disini.



Mengosongkan Baterai iPhone

Berikut langkah langkah Kalibrasi baterai iPhone :
  1. Kosongan baterai iPhone sampai benar – benar kosong, caranya bisa dipakai secara normal sampai baterai habis. Atau anda bisa mempercepatnya dengan membuka aplikasi yang menggunakan banyak daya baterai, misal menyetel video, membuka youtube, merekam video.
  2. Jika baterai sudah habis, maka diamkan sekitar 2 jam atau lebih agar baterai benar benar dingin. Sebenarnya baterai iPhone pada langkah ini tidak benar – benar habis karena masih bisa menampilkan icon baterai merah di tampilan layar ketika kita menekan tombol Power seperti gambar paling atas di tulisan ini. 
  3. Kemudian charge iPhone tanpa terputus (jeda ) sampai mencapai 100 %.  Perangkat iPhone akan menyala otomatis di langkah ke-3 ini.
  4. Cabut charger ketika baterai sudah mencapai 100%. Proses kalibrasi baterai iPhone sudah selesai.

Kesemua langkah di atas memerlukan waktu yang tidak sebentar, saran saya cari waktu untuk kalibrasi baterai, misal malam hari, dimana aktivitas komunikasi kita sudah berkurang. Atau di akhir pekan yang bagi kaum pekerja, tidak membutuhkan komunikasi terlalu intens selain dengan keluarga.

Solusi dengan kalibrasi baterai berhasil untuk masalah iPhone SE saya yang berhenti meng-charge di angka 99% menjadi full charge 100%.

Semoga bermanfaat.

gambar diambil dari sini

related links :

Tips baterai laptop panjang umur / awet

1 comment: