The Way Of Life: April 2007
Google

Sunday, April 01, 2007

Waktu yang Membuktikan


Suatu kali di sebuah lokasi implementasi SIMRS, saya menemukan source code sebuah SIMRS dari vendor lain ( tidak etis menyebutkan disini ). Dan source code tersebut bukannya tertinggal akan tetapi memang ditinggalkan agar team rumah sakit bisa membetulkan sendiri jika ada bugs yang muncul pada aplikasi tersebut, karena ada manual cara meng-compile source code tersebut. Dan itu tersebar hampir di setiap komputer, entah source code yang mana yang paling baru saya kurang tahu dan tidak mau tahu. Saya pikir hal tersebut adalah hal yang tidak lazim, user diajak untuk memperbaiki bugs, karena hal tersebut seharusnya adalah tugas vendor. Walah – walah bisa masuk sinetron Hidayah nanti judulnya ” Penjual Aplikasi SIMRS yang matinya dipenuhi Belatung”, hiiiii, hehe. Gak ding becanda lagi. Bugs itu tanggung jawab vendor, jika vendor menyuruh user untuk memperbaiki sendiri bugs, berarti aplikasi memang belum siap pakai alias belum stabil. Memang akhirnya rumah sakit tersebut akan me-replace aplikasi yang lama dengan yang baru karena memang aplikasi yang lama tidak dapat digunakan. Vendor yang terdahulu tidak pernah mau datang ketika dikontak, akhirnya titik puncaknya manajemen merencanakan penggantian SIMRS lama dengan yang baru. Sebuah SIMRS dapat diandalkan di lapangan, hanyalah waktu yang bisa membuktikan. Seiring berjalannya waktu maka semakin teruji SIMRS tersebut di lapangan. Jadi bagus tidaknya bukan dari pembicaraan orang, akan tetapi anda bisa lihat sendiri di lapangan. Atau langsung ke rumah sakit yang sudah mengimplementasikan SIMRS dengan bagus.

Labels: , ,

Profesor vs Praktisi


Anda tentu tahu boss Microsoft adalah orang yang tidak lulus kuliah, alias DO. Juga boss Apple, Steve Jobs adalah juga orang yang tidak lulus kuliah. Akan tetapi mereka begitu berhasil di bidangnya. Mereka adalah praktisi, dan mereka lebih hebat di lapangan ketimbang orang – orang bertitel profesor sekalipun. Sama seperti dalam implementasi SIMRS, jika kita bertanya kepada profesor, yang kita dapat adalah teori – teori idealis dari buku – buku yang tebal. Akan tetapi jika kita bertanya kepada orang lapangan, yang kita dapat adalah kasus nyata yang terbukti di lapangan. Blog ini tidak bermaksud untuk menjelekan satu pihak. Konsumsi profesor memang untuk bangku kuliah, kalo adapun teori – teori yang muncul, hal tersebut bisa dijadikan pembanding untuk kasus nyata di lapangan. Jadi jangan heran ada pengusaha hanya lulusan SD yang sangat berhasil, sedangkan Profesor Ekonomi tidak menjadi pengusaha yang berhasil.
Jika anda mengalami keraguan dalam menjalankan SIMRS, tanyakan pada praktisi di lapangan, misalnya kepala bidang SIM di sebuah rumah sakit yang berhasil menjalankan SIMRS. Karena dari merekalah anda akan mendapatkan tips yang sangat berguna dalam pengimplementasian SIMRS di rumah sakit anda. Jika anda membaca buku, atau bertanya kepada mahasiswa atau di atasnya yang notabene blum pernah menjalankan SIMRS secara nyata. Yang anda dapat hanyalah teori – teori yang indah dan ideal, sedangkan di lapangan bisa berbeda. Jadi harus seimbang bertanya kepada profesor dan juga bertanya kepada praktisi sehingga bisa dikomparasi hasilnya di lapangan. Di lapangan yang terjadi adalah improvisasi dan kadang jauh dari kondisi ideal.

Labels: , , ,